Mengapa pemerintah Hindia Belanda melaksanakan kebijakan Politik Etis? Bagaimana dampaknya terhadap masyarakat Hindia Belanda? Jelaskan jawaban kamu dan berikan bukti-buktinya yang hingga saat ini masih dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari!
Jawaban:
Pemerintah Hindia Belanda melaksanakan kebijakan Politik Etis karena adanya desakan dari para politikus di Belanda, sebagai upaya balas budi pemerintahan Belanda kepada masyarakat Indonesia yang telah memberi keuntungan besar bagi Belanda namun menderia akibat Sistem Tanam Paksa.
Dampaknya terhadap masyarakat Hindia Belanda adalah diabngunya sekolah dan infrastruktur (Seperti jalan dan irigasi), dan munculnya kalangan terdidik Indonesia yang mendapat pendidikan Eropa.
Bukti Politik Etis yang masih dapat dijumpai misalnya adalah saluran irigasi, serta kampus-kampus yang dibuat Belanda. Misalnya adalah kampus STOVIA yang menjadi cikal bakal Universitas Indonesia.
Pendahuluan:
Penduduk asli Indonesia harus menderita karena harus bekerja dengan gaji kecil dan kondisi berat dalam Sistem Tanam Paksa. Kondisi memprihatinkan ini akhirnya mencuat di Belanda setelah ditulis oleh penulis Multatuli (nama asli Eduard Douwes Dekker) dalam novelnya “Max Havelaar”, yang bercerita tentang penderitaan pekerja pribumi di perkebunan kopi milik pengusaha Belanda.
Akibat tulisan ini, disertai dengan aktivisme kaum Liberal di Belanda dari Pieter Brooshooft (wartawan Koran De Locomotief) dan Conrad Theodore van Deventer (politikus), maka pemerintah Belanda menjalankan Politik Etis atau Politik Balas Budi
Pembahasan:
Dalam politik Politik Etis atau Politik Balas Budi ini Belanda membangun sekolah untuk orang Indonesia sebagai kompensasi atas keuntungan yang didapat Belanda selama Tanam Paksa.
Politik Etis berusaha meningkatkan pendidikan dan kondisi kehidupan penduduk asli Hindia Belanda. Ini dilakukan dalam tiga kebijakan yang disebut dengan “Trias van Deventer”, yaitu Irigasi, Edukasi dan Imigrasi.
Untuk mengatasi masalah kelaparan di Jawa, pemerintah Hindia Belanda mengambil inisiatif membangun jaringan irigasi di Sidoarjo dengan memanfaatkan sungai Brantas tahun 1848. Model jaringan irigasi di Sidoarjo ini kemudian diterapkan di Demak dan Grobogan pada tahun 1870.
Dengan Politik Etis, mulai muncul kalangan terdidik dari rakyat Indonesia. Mereka inilah yang kemudian menjadi penggerak kebangkitan nasional yang kemudian menghasilkan kemerdekaan Indonesia. Para tokoh ini misalnya adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), Dr Cipto Mangunkusumo dan Ir Sukarno.
Pelajari lebih lanjut:
Coba jelaskan peran Politik Etis sebagai pintu pembuka dalam membangun kesadaran persatuan bangsa!
https://brainly.co.id/tugas/13259112
Kode: -
Kelas: IX
Mata pelajaran: Sejarah
Materi: Masa Penjajahan Belanda
Kata kunci: Politik Etis
[answer.2.content]